Kamis, 02 Februari 2012

Uji Polusi Udara


Uji Polusi Udara
Hampir tidak ada kota di dunia ini yang dapat menghindar dari bencana modern pencemaran udara. Di kota-kota besar, kontribusi gas buang kendaraan bermotor sebagai sumber polusi udara mencapai 60-70%. Sedangkan kontribusi gas buang dari cerobong asap industri hanya berkisar 10-15%, sisanya berasal dari sumber pembakaran lain,misalnya dari rumah tangga, pembakaran sampah, kebakaran hutan, dll. 

Polusi berarti masuknya bahan pencemar (Polutan) sebagai akibat dari kegiatan manusia atau proses alam yang ditemukan di tempat, saat, dan jumlah yang tidak selayaknya. Pencemaran udara atau polusi udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.
Jenis-jenis bahan pencemar, Karbon monoksida (CO), Nitrogen dioksida (N02), Sulfur Dioksida (S02), CFC, Karbon dioksida (CO2), Ozon (03 ), Benda Partikulat (PM), Timah (Pb), HydroCarbon (HC).
Benda Partikulat (PM) dapat diartikan secara murni atau sempit sebagai bahan pencemar udara yang berbentuk padatan. Sumber pencemaran partikel dapat berasal dari peristiwa alami dan dapat juga berasal dari aktivitas manusia. Seperti debu tanah/pasir halus yang terbang terbawa oleh angin kencang, pembakaran batubara, proses industri, kebakaran hutan dan gas buangan alat transportasi.
Dampak pencemaran terhadap kesehatan, substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISNA (infeksi saluran napas atas), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik. Pada tanaman dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.

No
Nama Alat dan Bahan
Jumlah
1.      
Kertas karton putih
4 lembar
2.      
Benang nilon
Secukupnya
3.      
Gunting
1 buah
4.      
Mentega
Secukupnya
5.      
Kaca pembesar
1 buah
6.      
Kayu  lidi
Secukupnya
7.      
Plastik
Secukupnya


1. Potong kertas karton putih membentuk lingkaran dengan diameter 5 cm. Buatlah sebanyak 4 lembar
2.      Buat penyangga kayu pada kertas (agar pada percobaan kertas tidak menggulung)
3.      Lubangilah kertas karton menggunakan gunting pada bagian atasnya.
4.  Potong benang nilon dan ikatkan pada lubang kertas karton, ikatlah sehingga benar-benar kuat.
5.     Olesi kertas karton dengan lapisan minyak goreng menggunakan tanganmu, agar dapat menangkap benda partikulat di udara.
6.     Gantunglah kertas karton tersebut di udara terbuka dekat dengan banyak kendaraan yang berlalu lalang. Tinggalkan selama 1 malam.
7.    Amatilah kertas karton dengan menggunakan mata telanjang, lalu periksalah dengan kaca pembesar. Seberapa kotorkah kertas karton tersebut.
8.      Setelah diamati kemas kertas karton menggunakan plastik agar hasil percobaan tidak hilang dan terlihat rapi.

D. Data
No
Letak
Gambar
Keterangan
sebelum perlakuan
sesudah perlakuan
1
Jalan Raya yang Ramai


Sebelum perlakuan: kertas putih bersih
Setelah perlakuan:
Kertas terlihat kotor dan kusam, terdapat pasir dan debu
2
Jalan Raya yang Sepi


Sebelum perlakuan: kertas putih bersih
Setelah perlakuan:
Kertas terlihat agak kotor dan terdapat sedikit  pasir.

Analisis
      Dari data yang diperoleh, dapat dilihat bahwa pada jalan raya yang ramai  kondisi kertas sangat kotor, ini berarti bahwa kondisi udara pada jalan raya yang ramai sangat kotor (positif berpolusi). Sedangkan pada jalan raya yang sepi kondisi kertas hanya terdapat debu yang sedikit, ini dapat diartikan kondisi udara pada jalan raya sepi masih bersih sehingga dapat dikatakan tidak berpolusi. Dan berdasarkan hasil percobaan yang kami lakukan udara yang berada di tempat ramai sudah tercemari oleh adanya polusi. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya asap kendaraan yang berlalulalang maupun jumlah penduduk yang semakin banyak yang membuat aktifitas pada jalan raya semakin ramai, sehingga dapat mengakibatkan adanya polusi udara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar